SUKACITA MENEMUKAN YANG TERHILANG

Flock of sheep, New Zealand, Pacific

Renungan Mingguan

Lukas 15:1-10

Dalam kehidupan ini kerapkali kita mengalami kehilangan sesuatu dan kadang yang hilang tersebut adalah sesuatu yang berharga, sehingga menimbulkan kesedihan. Tentu kesedihan akan hilang dan berganti menjadi sukacita, bila sesuatu yang terhilang tersebut ditemukan kembali. Inilah kira-kira gambaran yang diberikan Tuhan Yesus untuk melukiskan sukacita disurga, apabila ada orang berdosa yang bertobat (7).

Hal yang menarik adalah bahwa ketika pemilik domba, dan pemilik dirham ini mendapati ada yang terhilang dari domba dan dirham, mereka tidak tinggal diam, mereka secara pro aktif mencarinya, dan fokus mereka bukan pada 99 yang ada tetapi satu yang terhilang. Domba adalah hewan yang gampang nyasar dan tersesat, dirham adalah benda kecil yang sulit ditemukan, tetapi usaha harus terus dilakukan walaupun sulit dan lelah, maka betapa bergembiranya pemilik domba dan pemilik dirham ini bila apa yang hilang dapat ditemukan kembali, sehingga jerih lelahnya tidak sia-sia dan membawa hasil.
Inilah gambaran dari hati Bapa yang mengasihi setiap orang berdosa. Ia tidak berhenti pada murka dan keadilanNya, Ia berinisiatif mencari dan merindukan mereka kembali kedalam pangkuan Bapa untuk menikmati kehangatan kasihNya.
Inilah karya Yesus bagi dunia yang berdosa ini. Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang dan tersesat. Dia jalan bagi orang berdosa agar kembali kepada Bapa, dan ini jugalah yang menjadi tugas kita sebagai murid-muridNya. Kita harus terus menerus tanpa lelah dan menjadi alat bagi Tuhan untuk pergi mencari domba dan dirham yang terhilang. Kita harus membimbing mereka untuk berjumpa dengan Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka, sehingga ada sukacita besar disurga, karena satu orang yang berdosa telah bertobat dan ditemukan.

RENUNGKAN: Matius 28:19-20, “Pergilah dan dan jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka….”

(oleh: Pdt. Sadikun Lie, MA., M.Th.)

Leave a comment